Selasa, 08 Februari 2011

KELOMPOK TENAGA KERJA PERTUKANGAN

Foto129TERPADU BERBASIS PADAT KARYA  DI KARANGASEM

KENAPA PKBM Mencetuskan Program Pertukangan……?, Kenapa Yayasan …..?  Kenapa tidak langsung saja kumpulan orang sepakat untuk membentuk Asosiasi Tukang ……?. Pertanyaan inilah sering terdengar jadi perbincangan, dan terkadang kita terlena hanya men jadikan Topik Diskusi namun miskin Aplikasi, Karena itulah Lembaga Yayasan PKBM “Mitra Fajar Lestari “ terpanggil untuk mencoba membuat konsep /Gagasan dan sekaligus mendekati teman-teman Tukang yang ada di Grassroot untuk diajak mendiskusikan untuk mencari jalan keluar. Sekecil apapun hal tersebut sudah menjadi Tekad Lembaga untuk berani memulai dari Hal Kecil dan Nampak Sepele, namun didalamnya ada tujuan Mulia, Tujuan Besar secara berkelanjutan.

DSC01945 DSC01881
DSC01895 DSC01900

Dalam menghadapi persaingan Tenaga Kerja yang semakin kompetitif khususnya Tenaga kerja pertukangan,yang mana tenaga kerja yang berasal dari luar Karangasem bahkan dari Luar Bali khususnya Proyek-Proyek baik Pemerintah maupun Swasta,kehadirannya sepertinya semakin mendesak keberadaan Tukang/Tenaga Kerja yang berasal dari Karangasem/dari bali umumnya.

Sesungguhnya Tenaga Kerja Pertukangan adalah Tenaga Kerja yang cukup banyak menyerap tenaga kerja,dan wilayah kerja mereka tidak hanya akan terbatas di Karangasem saja,melainkan ke luar Karangasem atau keluar Bali bahkan bisa jadi sampai keluar Negeri.Untuk itulah dipandang perlu komponen-komponen masyarakat yang peduli akan ketenaga Kerjaan sudah selayaknya memikirkan hal tersebut bersama dengan Dinas/Instansi terkait.

DSC02164 P1130010
P1230011 P1280004

Gapensi yang merupakan wadah tempat berkumpulnya para Pemborong kelewat asyik memikirkan dirinya sendiri,dan mereka kurang menyadari bahwa keberadaan mereka sekarang sukses/berada diatas karena dukungan Tenaga kerja baik dari tingkat yang akhli sampai pada Tenaga Kerja Kasar. Dan muncul pertanyaan “Adakah yang dibuat organisasi Gapensi untuk memberdayakan Tenaga Kerja Pertukangan Lokal …..?. Dan dengan berdalih Profesionalisme mereka mencari tenaga kerja dari Luar Karangasem bahkan dari Luar Bali tanpa mereka harus ikut serta punya kepedulian mengatasi tenaga kerja Lokal.

Begitu pula Banyak Kontraktor/Pemborong dari luar Karangasem yang mendapat pekerjaan di Karangasem praktis membawa Tenaga Kerja dari Luar dan kenyataannya juga Pemborong di Karangasem juga lebih senang mengajak tenaga kerja dari luar , muncul pertanyaan Apakah Tenaga Kerja Pertukangan yang ada di Karangasem tidak kualified/ tiak memenuhi kriteria, tidak komitmen, banyak libur atau ada hal-hal lain dibalik semua itu …?.Dan mungkinkah hal-hal seperti ini akan nantinya bisa meletupkan kecemburuan dalam bentuk emosi massa yang tidak terkontrol …? Hal tersebut tentunya menimbulkan suatu pertanyaan dimanakah Peran Pemerintah dan wakil Rakyat yang telah duduk di DPR memperjuangkan pemberdayaan Tenaga Kerja Pertukangan local yang nota bene mereka adalah Sebagai Tuan Rumah ….? Dan sudah barang tentu Pemerintah mestinya membuat kebijakan dalam mengatasi persoalan tersebut dengan membuat suatu program bersama yang saling melengkapi.

Mengingat fakta tersebut diatas dan setelah ditelusuri kebawah/ke lapangan ternyata permasalahan yang ada sangat komplek diantaranya adalah :

  • Tidak terorganisir keberadaan mereka sering menjadi korban ketidak adilan.
  • Faktor internal dari Tukang itu sendiri terkadang tidak komitmen dan kurang memiliki kebersamaan sehingga terkesan tidak mau bekerja secara bersama sehingga informasi tidak terkelola secara baik.
  • Keberadaan mereka tercerai berai tidak membuat perkumpulan,sehingga apabila ada pekerjaan yang lebih besar mereka tidak sanggup untuk mengerjakannya.
  • Tidak adanya pelatihan bagi mereka sehingga wawasan mereka tidak begitu berkembang dan mereka tidak memiliki jaringan kerja dan informasi.
  • Tidak adanya perlindungan/proteksi dari Pemerintah terhadap Tenaga kerja Lokal.
  • Kekurangan permodalan disaat mereka ada proyek,sering mereka meminjam pada pihak ketiga dengan bunga uang yang cukup tinggi.
  • Tidak adanya Lembaga Penjamin/ Pembina dari sector Tenaga Kerja Pertukangan/Pemberi Rekomendasi.
  • Pemakai jasa Tukang khususnya Pekerjaan Pribadi sering khawatir apabila tenaga Tukang melanggar kesepakatan atau berbuat yang tidak benar tidak ada Lembaga yang melindungi Konsumen.
  • Tidak adanya sertifikat keahlian bagi para Tenaga Kerja Pertukangan sehingga Pemakai jasa sering tidak mendapatkan Tenaga Kerja sesuai dengan keinginan mereka.
  • Sangat rentan dipermainkan oleh Kontraktor/Pemberi Kerja.
  • Tidak adanya Lembaga Pendamping bagi Tenaga Tukang tersebut / Pengesub, sehingga disaat tenaga kerja mereka mengalami musibah mereka tidak ada persiapan Asuransi atau keselamatan kerja.

TUJUAN DAN SASARAN.

Terbentuknya suatu lembaga/Asosiasi yang berkesinambungan yang bisa dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para tukang-tukang untuk menyampaikan permasalahan mereka,sebagai tempat informasi dan sebagai lembaga Pemberdayaan yang mana nantinya hal-hal tersebut bisa disampaikan pada pengambil kebijakan/Instansi/Dinas terkait,dan tenaga-tenaga pertukangan yang ada di Karangasem tidak hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri.

Secara terinci tujuan tersebut dijelaskan sbb:

  • Mengorganisasi tenaga kerja bangunan dan membiasakan bekerja dan berserikat bersama,adanya informasi sehingga bisa dibentuk suatu jaringan.
  • Menambah ketrampilan dan pengelompokan tenaga kerja sesuai bidang keahlian/ketrampilan dan nantinya akan bekerjasama dengan pihak Dinas/Instansi terkait dalam hal meberikan surat keterangan keahlian dalam bentuk kartu anggota dan sertifikat.
  • Menertibkan kenakalan para tenaga kerja tukang bangunan dan melindungi tukang yang tidak dibayar oleh pemakai jasa/kontraktor/pengesub nakal dan menciptakan image yang bagus pada pemakai jasa.
  • Memudahkan pemakai jasa tenaga pertukangan dalam mendapatkan tenaga tersebut dengan melalui telepon ke Lembaga/langsung kesekretariatan dan memberikan rasa aman pengguna jasa bahwa secara moral tenaga tersebut dipertanggung jawabkan oleh Lembaga.
  • Mendampingi tukang dalam hal penawaran dengan pengguna jasa dan membantu mencarikan Link/Jaringan dengan Konsultan Perencana/supplier sehingga pekerjaan yang dikerjakan menjadi lancar.
  • Membuat program bersama seperti arisan, suka-duka ,koperasi dan Asuransi sehingga keberadaan lembaga menjadi kuat.
  • vMembuat sertifikasi Tukang dalam bentuk sertifikat keahlian yang ditandatangani Lembaga PKBM yang dikuatkan oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja dan membuatkan kartu anggota.
  • Mencarikan celah permodalan bagi Tukang/Pengesub yang mempunyai borongan sehingga pekerjaan mereka menjadi lancar.
  • vMenjembatani dengan pihak Penjamin adanya jaminan Asuransi bagi Tenaga Kerja Pertukangan,sehingga apabila terjadi kecelakaan ditempat kerja, Tukang mendapat perlindungan Asuransi.
  • Mendampingi Tukang/ Pengesub yang mendapatkan proyek yang sudah bisa berhubungan dengan Bank sehingga bisa memperoleh pinjaman sesuai skala keperluan Proyek.
  • Mencarikan informasi tentang kesempatan kerja dan bisa memberikan masukan terhadap Pemerintah didalam kebijakan tenaga kerja pertukangan.
  • Kelompok Tenaga Kerja Pertukangan
  • Koordinator : Ikomang Sucipta

0 komentar:

Posting Komentar