Rabu, 09 Februari 2011

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN HINDU

DUPLICAT GEBOGAN DENGAN BASIC KETRAMPILAN BEBANTENAN (SERATI) YANG DILANDASI DENGAN PEMAHAMAN SASTRA MENUJU KELUARGA YANG SEJAHTERA & MANDIRI.

Bali dikenal dengan sebutan Seribu Pura, Bali Penduduknya Mayoritas Agama Hindhu dan Hampir setiap hari “ Tiada Hari Tanpa Upacara”. Upacara Bebantenan identik dengan Pengembangan kasanah Kebudayaan yang dilandasi oleh Agama Hindu. Dengan misi tersebut betapa Peran yang akan diambil oleh PKBM mengandung makna Pelestarian Budaya yang trend sekarang semuanya mau serba Instan , serba gampangan dan serba praktis.

Yayasan Mitra Fajar Lestari, sebagai pusat PKBM, dalam upaya mewujudkan Pasraman Terpadu, yang salah satu programnya Tentang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Bali yaitu bagaimana Budaya Bali Yang dilandasi Agama Hindu menjadi sesuatu yang wajib dilestarikan menyesuaikan dengan perkembangan dan seperti wacana sekarang bagaimana Ajeg Bali bisa diwujudkan dalam suasana Bali yang penuh dengan Dinamika dan Tantangan dari Luar …? Untuk mewujudkan Cita-Cita Luhur diatas selalu harus disikapi secara bijaksana dan harus dipahami secara keseluruhan ,kenapa pergeseran nilai-nilai itu terjadi tanpa kita sadari bahwa pergeseran nilai –nilai Luhur Budaya kita sudah semakin tergerus akibat Perubahan yang terjadi begitu Dasyatnya?? ajeg Bali sangat rentan keajegannya dimasa yang akan datang mengingat Desakan Perubahan Dari Luar dalam kontek Globalisasi tanpa disadari Nilai-nilai Peradaban yang ada pada kita semakin tergerus dengan dalih diatas.Unsur Kreatifitas memegang peranan yang sangat Strategis sehingga didalam Lembaga Asram & PKBM bisa diwujudkan aneka kreatifitas tanpa meninggalkan jati dirinya khususnya yang lagi diminati atau dibutuhkan Pasar, atau menciptakan suatu produk/ kegiatan yang diprediksikan akan dibutuhkan dan diminati oleh Pasar tanpa tercabut dari akar Budayanya sendiri dan ini merupakan terobosan yang perlu kiranya mendapatkan penekanan sehingga produk-produk PKBM bisa diperhitungkan ditingkat persaingan antar produk/ jasa layanan yang ada di Pasar baik Lokal maupun Mancanegara.

Copy of DSC00796 DSC00767
DSC00777 JM lagi Diskusi

Kenapa Yayasan “Mitra Fajar Lestari” tertarik untuk menggarap Ketrampilan Bebantenan mengingat Upakara Agama Hindhu hampir tidak pernah mandeg/ berhenti kalaupun kondisi Ekonomi sedang krisis dan juga aktifitas bebantenan bisa melibatkan komponen Masyarakat cukup banyak dan pada kegiatan ini juga terselip Misi Penyelamatan Nilai Budaya yang dilandasi Agama Hindhu dan didalamnya terkandung aktifitas Ekonomi Rakyat di Pedesaan yang yang sangat Besar.

GEBOBAN1

 

Adanya Tantangan Pembentukan KBU Srati Banten, setelah melalui Pembelajaran ketrampilan Bebantenan didasari beberapa pertimbangan:

Kecendrungan Masyarakat Hindhu khususnya Generasi Muda mengalami suatu pergeseran yang mana keberadaannya ingin semua serba praktis, sehingga muncul jalan keluar kenapa Bebantenan kenapa tidak dibeli saja sehingga Masyarakat yang sibuk masih bisa melaksanakan kesibukannya sebagaimana biasa …?.

  1. Generasi Muda Mayoritas kurang tertarik belajar mendalami Ketrampilan dalam bebantenan karena mereka sudah keenakan bisa serba praktis dan Pekerjaan tersebut adalah sudah ada orang tua yang mengerjakannya.
  2. Perhitungan Matematis Ekonomis secara keseluruhan lebih murah dari pada mengelola bebantenan mengerjakan sendiri, dan amat repot dan komplek apabila mengerjakan dengan pola gotong royong.
  3. Terkesan jika menguasai ketrampilan Bebantenan tidak bisa digunakan untuk meningkatkan Taraf Hidup Ekonomi Keluarga dan terkesan tidak merupakan suatu kebanggaan yang bisa dikemas mempunyai nilai Ekonomis disamping bisa beryadnya sesame Umat.
  4. Masa kanak-kanak dari Sekolah Dasar di Sekolah tidak begitu diajarkan dalam membuat unsure-unsur bebantenan.
  5. Adanya Nilai Rasa di Masyarakat bahwa kurang enak kalau memilih kegiatan melayani jasa membuat Bebantenan.

Mengingat Persoalan diatas sudah barang tentu hal ini harus disikapi dengan Arif Bijaksana, mengingat persoalan bebantenan diatas menyimpan Potensi Pemberdayaan Ekonomi yang cukup besar dalam upaya menggerakkan Potensi-Potensi Ekonomi yang ada Di Desa secara terpadu, Holistik dan Berkelanjutan.

0 komentar:

Posting Komentar